Headlines News :
Home » » Dasar-Dasar Jurnalistik

Dasar-Dasar Jurnalistik

Written By Mata Pena Sang Jurnalis on Selasa, 20 September 2011 | 18.56

Sebagai partisipasi penulis, dalam blog ini penulis juga melampirkan tugas-tugas kuliah yang dianggap penting seperti dalam tugas resume saya berikut ini.

                              Dasar-Dasar Jurnalistik
A. WAWANCARA JURNALISTIK
Wawancara dalam dunia jurnalistik dilakukan untuk penulisan berita,yang dilakukan dengan tanya jawab dengan seseorang untuk mendapatkan keterangan tentang suatu masalah.Wawancara juga dapat diartikan pertukaran informasi,opini,atau pengalaman dari satu orang ke orang lain.Orang yang mewawancara disebut juga interviewer sedangkan orang yang diwawancara disebut interviwee atau responden.Seorang pewawancara adalah orang yang mengendalikan dan menentukan arah dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.


Adapun tujuan dari wawancara itu adalah mengumpulkan informasi yang lengkap akurat dan adil,menggali permasalahan yang ingin diketahui untuk disampaikan kepada khalyak,mencari pengungkapan atau wawasan,pikiran atau sudut pandang yang menarik.Sementara itu wartawan tidak boleh memaksa untuk melakukan proses wawancara sebaliknya membujuk agar bersedia memberikan keterangan karena itu sika pewawancara harus meredam ego  namun pada saat yang sama harus melakukan pengendalian tersembunyi.
Selain sikap diatas,seorang pewawancara harus menciptakan suasana santai dan tidak mengancam sehingga wawancara berlangsung kondusif,ia juga mampu memantau semua yang diucapkan narasumber dan bahasa tubuh dari orang yang diwawancarai.Dalam proses wawancara yang berlangsung pewawancara juga harus mendengarkan,mengamati,menyelediki,menanggapi dan mencatatnya.Namun terkadang dalam mengintrogasi narasumber menyerang tajam dengan menunjukkan kesalahan yang diwawancara.
Sehingga agar wawancara menjadi sukses harus mengkombinasi kemampuan keterampilan tersebut yang sesuai tuntutan situasi dan yang diwawancarai.Tentang bagaimana cara memegang orang yang diwawancarai dan menangani situasi,merasakan,apa yang harus dilakukan saat wawancara,tentang kapan harus bersikap lemah lembut,ngotot atau bersikeras,mendengarkan tanpa komentar atau memancing dengan pertanyaan tajam.



B. KONSTRUKSI MEDIA
Suatu peristiwa berupa fakta yang dianggap penting dan menarik kemudian dikonstruksi menjadi sebuah berita.Namun berita sering kali berbeda dengan peristiwa sebenarnya sebab media bukan hanya saluran pasif tapi juga aktif mengkonstruksi peristiwa.Media juga berperan membentuk realitas dalam pemberitaan,yang mengkonstruksi realitas dari konseptualisasi peristiwa,isu,keadaan dll.Realitas ada karena diproduksi dan dikonstruksi wartawan menggunakan persfektif tertentu sehingga menjadi berita hingga melahirkan berita yang berbeda-beda meski ada pada satu peristiwa yang sama.
Sementara itu,berita pada media massa dikonstruksi secara kultural,dengan menggunakan kerangka tertentu dalam melihat dan memahami realitas sosial media,hingga media menyeleksi realitas yang ada dan memilih nara sumber tergantung dari kepentingan media itu.Salah satu cara yang digunakan dengan menyaring sebagian pengalaman dan menyoroti pengalaman lainnya,medi juga menafsirkan dan merangkai kembali kepingan-kepingan fakta sehingga membentuk kisah bermakna yang dapat dipahami khalayak.
Cara media membentuk realitas itu dengan membingkai peristiwa dalam bingkai tertentu,dengan memberikan simbol-simbol tertentu pada peristiwa dan aktor yang terlibat dalam berita,media juga berperang menentukan apakah peristiwa ditempatkan sebagai hal yang penting atau tidak.Berita mana yang baik dan mana yang buruk,siapa pahlawan dan siapa penjahat,apa yang layak dan apa yang tidak layak untuk dilakukan seseorang.
Sebagaimana Tony Bennet berpendapat bahwa media sebagai agen konstruksi sosial,dalam artian yang mengendalikan peristiwa yang ada lalu kemudian merekonstruksinya kembali membentuk berita.  



C. PELIPUTAN BERITA
Dalam peliputan suatu berita,hal yang layak menjadi berita adalah fakta yang penting dan menarik membaca jadi yang berperang adalah orang yang meliput dan fakta yang diliput.Sehingga untuk merekonstruksi fakta diperlukan observasi,wawancara dan juga studi pustaka.Observasi adalah melihat fakta terkait objek yang berdasar pada kemampuan melakukan pengenalan  dan pemilihan berbagai fakta.Fakta berita dapat dilihat dari apa yang terjadi mennyangkut hal-hal yang dilakukan sehingga menghasilkan berita yang layak.Siapa yang terlibat dalam kejadian,mengapa kejadian tersebut terjadi,dimana kejadian itu,kapan kejadian itu dan bagaimana kejadian itu terjadi.
Dari rangkaian proses peliputan berita diatas,sehingga dalam penulisan berita dikenal dengan unsur 5W+1H,diantaranya what,who,why,where,when and how ditambah dengan safety.Namun,pertanyaan lain yang sering muncul adalah apa yang mungkin terjadi kemudian atau dampak dari berita tersebut serta apa yang harus dilakukan pembaca menanggapi kejadian tersebut,apakah berupa solusi,kritik ataupun saran yang berdampak positif.

D. ORGANISASI DAN MANAJEMEN MEDIA MASSA
Media massa juga termasuk organisasi bagiannya mencakup media cetak dan elektronik.media dalam kehadirannya memiliki tujuan sebagai berikut:
·         Tujuan organisasi media adalah memproduksi barang dan jasa kemudian mempertahankan pesanan lalu mengembangkannya dan dengan memelihara nilai budaya yang ada. 
Sedangkan fungsi dari organisasi media massa ini adalah:
·         Fungsi perusahaan sebagai jasa bisnis yanng mengharapkan keuntungan untuk menggaji para karyawannya.
·         Menghasilkan produk dalam kuantitas dan kualitas yang berfungsi melayani khalayak.
Sementara media massa modern memiliki fungsi dimana sistem yang pesanannya diproduksi,lalu disiarkan,yang kemudian diterima khalayak dan ditanggapi.Sedangkan manejemen dari media massa sendiri yang diantaranya adalah surat kabar yang bemiliki sirkulasi yang luas.pada radio dan televisi siarannya ditujukan kepada umum,sedangkan pada film dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop.
Selain organisasi media massa,juga terdapat struktur organisasi penerbitan pers.Didalamnya ada pemimpin umum yang bertanggung jawab  secara keseluruhan terrhadap perusahaan ke dalam maupun ke luar,pemimpin redaksi adalah pelaksan redaksional yang melayani hak jawab dan koreksi,sementara pemimpin perusahaan bertugas mengelola perusahaan,usaha penerbitan,menjabarkan kebijakan pemimpin umum di bidang usaha,serta pemimpin percetakan yang mengelola dalam hal percetakan.

E. JURNALISME INTERPRETASI
Jurnalisme interpretasi diperkenalkan oleh Curtis D.MacDougall(1938),yang menyatakan laporan yang tidak hanya mengemukakan fakta peristiwa tetapi menginterpretasi peristiwa yang dilaporkan.Namun jurnalistik interpretasi ini cenderung mengabaikan nilai-nilai baerita kedekatan,aktualitas dan konflik,tapi lebih menonjolkan aspek bagaimana dan mengapa sehingga dibutuhkan pengetahuan luas umtuk menggali berita secara mendalam.Langkah-langkahnya dapat dimulai dari bukti-bukti yang ditemukan di lapangan,lalu diinterpretasi kemudian dievaluasi,setelah itu dimulai dengan pengumpulan data yang cukup lama serta menganalisisnya,kemudian membuat rancangan berita,konsep-konsep awal,dan revisi-revisi untuk kemudian diinterpretasi agar mudah dimengerti.
Dalam menganalisi berita,kita berusaha ingin tahu sebab peristiwa itu terjadi,sehingga bagian penting dari analisis berita ini adalah laporan ulasan,biasanya dimuat teratur bersama-sama dengan liputan aktual dan biasa pula ditempatkan di halaman depan sebagai laporan panjang.Interpretasi juga melibatkan jawaban apa ini artinya menurut Edward Jay Frediander.
Adapun metode tertentu dari berpikir logis dapat dilihat diantaranya,sebab dan akibat yang menggambarkan suatu fenomena yang menunjukkan hubungan kausal secara jelas,penalaran deduktif yaitu langkah berfikir dari premis umum ke hal yang lebih khusus,sementara penalaran induktif yaitu yang menunjukkan suatu hal khusus ke kesimpulan umum,adapun analogi yaitu alat yang bersifat retoris dan literer untuk menyederhanakan masalah yang kompleks.Bobot relatif yaitu menjelaskan bobot penting relatif dari suatu masalah dan sifat manusia yakni perilakunya dan keyakinannya dipengaruhi oleh budaya,geografi dan lingkungan.

F. JURNALISTIK INVESTIGASI
·    Definisi Jurnalistik Investigasi
Menurut Robert Greene yang juga bapak  jurnalisme investigasi modern bahwa,jurnalistik investigasi adalah karya seseorang atau beberapa wartawan atas suatu hal yang penting buat kepentingan masyarakat namun dirahasiakan oleh mereka yang terlibat.
Menurut veven sp Wardhana reportase masalah ini menyangkut kepentingan dan penting diketahui masyarakat umum tetapi ingin dituupi oleh satu pihak,unsur utamanya adalah adanya ketidakberesan pelanggaran yang menyangkut kepentingan umum diamtaranya menyangkut manipulasi,korupsi dan nepotisme.
·    Adapun elemen dasarnya adalah sebagai berikut:
Dalam melekukan suatu investigasi terhadap suatu masalah merupakan ide orisinil dari wartawan,bukan hasil dari orang lain yang ditindaklanjuti oleh media,subyek dari investigasi itu adalah merupakan kepentingan bersama untuk mempengaruhi kehidupan sosial mayoritas audience dimana dalam masalah ini ada pihak yang mencoba menyembunyikan dari hadapan publik.Adapun cara kejanya terbagi menjadi dua bagian.Bagian pertama dimulai dengan adanya petunjik awal,lalu investigai pendahuluan,pembentukan hipotesis dst.Bagian kedua dapat dilakukan dengan pengamatan langsung,pengorganisasian file,wawancara lebih lanjut,hingga pada penulisan dan yamng terakhir adalah pengecekan pencemaran nama baik.
Dalam menjalangkannya maka ada proses yang dilalui diantaranya menentukan tema yang ditentukan melalui rapat terencana,lalu merumuskan masalah,kemudian menggali bahan,komparasi atau membandingkan data yang satu dengan yang lain,menguji,hingga samapi pada tahap penulisan dan menyajikannya yang dilengkapi dengan data yang lengkap.
Untuk menentukan hipotesa suatu masalah maka diperlukan tekhnik diantaranya meleui riset dan reportase mendalam,dengan paper trail,pemakaian metode penyelidikan polisi hingga samapai pada tahap pembongkaran informasi yang tidak diketahui publik.Karena itu.proses investigasi ini bukan hanya makan waktu,sulit,penuh disiplin tapi juga berbahaya,teta[i makin diminati oleh wartawan kang suka tantangan begitupun audience.Sehingga jurnalisme macam ini,adalah salah satu pengembangan jurnalisme yang paling memikat,menantang,paling mahal,serta paling beresiko.

G. JURNALISME PRESISI
§    Definisi Jurnalisme Presisi
Jurnalisme yang cenderung mengedepankan ketelitian dalam pelaporan berita,dengan menggunakan metode riset ilimu sosial kuantitatif,mengenai karakteristik,tingkah laku,atau sikap diubah menjadi angka-angka untuk ditelaah dan dianalisis yang disebut survey dan analisis isi.Adapun tekhnik yang digunakan merupakan hasil pengembangan dua tekhnik pengumpulan berita yaitu tekhnik menyusun alur cerita dan menceritakan peristiwa yang diliput,namun tekhnik yang digunakan adalah pendekatan ilmu sosial dan tekhnik-tekhnik penelitian ilmiah.
Jurnalisme presisi lahir karena metode peliputan biasa tidak dapat menjelaskan semua peristiwa berdasarkan kebutuhan dan keinginan pembaca yang lebih menginginkan berita yang mendalam,informatif dan objektif.Lahirnya dimulai pada saat wartawan menghadapi suatu gejala sosial yang melibatkan banyak orang sebagai suatu fenomena sosial.Selain itu,wartawan menghadapi suatu gejala yang tidak tampak yang kalu diungkapkan menjelaskan banyak hal.
Sedangkan metode utama yang digunakan adalah metode polling yaitu pengumpulan pendapat umum,metode eksperimentasi lapangan dan analisis isi.Presisi dilakukan dari fakta yang diliput kemudian diteliti,yang mana tulisannya didasarkan atas data yang cenderung lebih objektif dan jelas,lalu dikembangkan dengan memnungkapkan peristiwa secara lebih teliti dalam pelaporannya.
Jurnalisme presisi dianggap penting adanya karena,wartawan akan lebih banyak mengungkap kebenaran.Konsep ini mulai dikenal pada tahun 1970-an yang ditandai dengan lahirnya surat kabar philadelpia inquirer dengan merencanakan suatu analisis isi mendalam catatan peristiwa pengadilan oelh Donald Barlett dan James Steele,selai itu juga ditandai dengan terbitnya buku Philipp Meyer dengan judul Precision Journalism.

H. FEATURE
Dalam peliputan berita dengan menggunakan bentuk feature tetap mengacu pada 5W dan H untuk memenuhi keinginan pembaca akan informasi yang lebih komplit.Sehingga tidak hanya enteng dan menghibur tetapi juga sarat dengan keilmuan,pengolahannya secara populer dan juga menggunakan penulisan in-depth reporting.Adapun fungsi feature merupakan penjelasan atau tambahan untuk berita yang sudah disiarkan sebelumnya,memberi latar belakang suatu peristiwa,menyentuh perasaan dan mengharukan,menghidangkan informasi dengan menghibur dan mengungkap sesuatu yang belum tersiar sebagai berita.
Dalam pembuatan lead atau teras berita yang berjenis feature yaitu harus memikat,penggunaan piramida terbalik tidak diharuskan,ditulis dengan tekhnik lead,tubuh dan ending dan lead juga sebagai pembuka jalan untuk menentukan daya tarik pembaca.Berikut ini adalah jenis-jenis lead feature;
·    Lead Ringkasan,menulis cerita,cenderung lebih gampang.
·  Lead bercerita,menciptakan suasana dan membenamkan pembaca seperti ikut jadi tokohnya.
·  Lead deskriftif,menceritakan gambaran dalam pembaca tentang suatu tokoh dan suatu kejadian.
· Lead kutipan,menarik jika kutipannya harus memusatkan diri pada inti cerita berikutnya,tidak klise.
·  Lead pertanyaan,menantang rasa ingin tahu pembaca,sebaiknya satu alinea dan satu kalimat dan kalimat berikutnya sesudah alinea baru
·   Lead menuding,berusaha berkomunikasi langsung dengan pembaca,yang dicirikan dengan kalimat”anda”atau “saudara”.Dan masih banyak lead-lead lainnya.
Setelah menuliskan lead,maka selanjutnya adalah batang tubuh yang dituliskan secara fokus,jangan sampai menyimpang,membuat kronologisnya secara berurutan dan sederhana.Lalu kemudian bagian akhir yaitu ending(penutup).Dan ada beberapa penutup yang dapat digunakan yaitu penutup berupa ringkasan,penutup penyengat,penutup klimaks,penutup tanpa penyelesaian.Sehingga ada beberapa sumber dari penulisan feature yaitu kelanjutan berita-berita aktual,mendompleng hari tertentu dan profil tokoh yang sedang ramai dibicarakan.Yang penting ada newspeg(cantelan berita) karena feature bukan fiksi tetapi fakta yang ditulis dengan gaya mirip fiksi.


I. JURNALISME ISLAMI
Kehadiran jurnalisme islami memiliki arti penting untuk dunia islam sendiri,karena umat islam hari ini memiliki tantangan besar didunia tekhnologi,sehingga ada kecenderungan negara berkembang bergantung kepada negara maju,dimana masyarakat islam kebanyakan berada pada negara berkembang yang posisinya dianggap lemah.Hal ini disebabkan sumber daya tekhnologi terpusat di negara maju,padahal informasi sangat penting dan komoditas utama,yang dibutuhkan pengelolaan yang profesional dengan perang penting pekerja media yang bertugas mencari,memburu,menggali,hingga menyaji dan menyebarkan informasi.
Jurnalisme islam dibutuhkan karena umat islam perlu rumusan jurnalisme efektif sehingga tidak menjadi korban dominasi informasi oleh barat.Salah satu rangka strategis yang diperlukan adalah mengevaluasi ulang mekanisme kerja jurnalistik untuk kepentingan khusus dakwah dan masalah kehidupan sosial universal,serta nilai luhur islam merupakan acuan utama mengukur standar etis dan norma praktek jurnalistik islam.
Sehingga peran dan tugas jurnalis islam sangat diperlukan,diantaranya mampu mendidik masyarakat islam,mencari dan menggali informasi/pengetahuan serta memberi dan menyebarkan informasi yang benar dan bermanfaat sebab pada dasarnya jurnalistik islam adalah jurnalisme yang dalam prakteknya menggunakan kaidah islam sebagai standar hukum dan etis aktivitasnya.Selain itu,mengajak dan menasihati umat dengan cara yang baik untuk mengikuti jalan hidup islam yang diridhoi Allah,mengungkap dan memberi kesaksian fakta secara adil dengan menjaga kejujuran dan dapat membongkar kebohongan yang ada di masyarakat dan beberapa sikap lainnya.Sehingga jurnalistik islam juga memiliki prinsip etis diantaranya,efektivitas komunikasi,kredibilitas,menjunjung tinggi prinsip kejujuran dan kebenaran informasi serta mengedepankan ketelitian dalam mengellola dan menyebarkan informasi.Selain prinsip etis,jurnalisme islam juga memiliki etika peliputan yakni ketepatan isi berita menghindari dusta,menghindari fitnah,serta menyampaikan berita itu dengan baik.Dengan harapan perlu pengembangan terutama pada tekhnik dakwah,setiap muslim memiliki tanggung jawab mendakwakan ajaran islam secara efektif,dan jurnalistik sebagai aktivitas akan merpotensi besar dalam keberhasilan dakwah karena disampaikan melaui media massa.

J .FEATURE SEBAGAI JURNALISME SASTRA
Feature dianggap sebagai jurnalistik sastra yang merupakan karanga khas yang faktual dan merupakan produk jurnalistik,yang tetap berpijak pada penyampaian fakta peristiwa.Mc Kinney mengatakan tulisan yang berada diluar tulisan yang bersifat berita langsung,lebih ringan dan menarik.Fungsi feature adalah sebagai berikut:
·   Penjelasan atau tambahan untuk berita yang sudah disiarkan sebelumnya
Memberi latar belakang suatu peristiwa
Menyentuh perasaan dan menhgharukan
Mengungkap sesuatu yang belum tersiar sebagai berit Berita feature memiliki karakteristik tersendiri diantaranya kreativitas,subyektivitas,informatif,menghibur,dan awet.Sedangkan jenis-jenis bentuk penulisan feature adalah:
§  Feature kepribadian(profil),mengungkap manusia yang menarik,bisa memberikan kesan kepada pembacanya dan informasi sumber-sumber penting untuk memberikan keseimbangan dalam penggambaran si tokoh.
§  Feature sejarah,memperingati tanggal-tanggal dari peristiwa penting,peristiwa menarik dalam sejarah.
§  Feature petualangan,melukiskan pengalaman istimewa dan mencengangkan dan kutipan dan deskripsi sangat penting.
§  Feature musiman,misalnya tentang musim dan liburan tentang hari raya,menemukan angel atau sudut pandang yang segar
§ Feature interpretatif,memberikan deskripsi dan penjelasan lebih detail terhadap topik-topik yang telah diberitakan dan menyajikan sebuah organisasi,aktivitas,trend,atau gagasan tertentu.
§ Feature kiat,bagaimana melakukan suatu hal dan mewawancara sumber ahli dan memberikan advis detail dan faktual.
Adapun tekhnik penulisannya yaitu tekhnik yang mengisahkan sebuah cerita,penulis feature adalah seorang yang berkisah,melukis gambar dengan kata-kata dan menghidupkan imajinasi pembaca.

Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Mata Pena Sang Jurnalis - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger